MasyaAllah, Ubur-ubur Biru Penuhi Pinggir Pantai, Fenomena Setelah 25 Tahun Penelitian

MasyaAllah, Ubur-ubur Biru Penuhi Pinggir Pantai, Fenomena Setelah 25 Tahun Penelitian

Ratusan ubur-ubur berwarna kebiruan memenuhi pesisir sebuah pantai di utara Kota Brisbane, Queensland, Australia. Seorang pakar bahari menyebut fenomena ubur-ubur terdampar itu biasa, namun kali ini jumlahnya begitu banyak.


Ubur-ubur yang terdampar ke Pantai Deception Bay selesai pekan lalu itu biasanya terjadi dalam fase perkembangbiakan atau disebut juga "bloom".

Pakar biologi bahari Dr Lisa-Ann Gershwin, yang merupakan mahir ubur-ubur, menjelaskan bloom yang beliau lihat kali ini merupakan yang paling besar selama 25 tahun karirnya.

"Jujur aku katakan ini yang paling luar biasa yang pernah aku lihat. Saya sudah sering melihat mereka terdampar... tapi ini sangat mengherankan," katanya ibarat dikutip dari Australia Plus, Kamis (2/2/2017).

"Bloom pada ubur-ubur merupakan episode dari siklus kehidupan mereka. Saat angin bertiup dan air surut dan berarus, maka mereka akan terdampar," terang dr Gershwin.

"Kita biasa lihat ubur-ubur terdampar namun tidak ibarat ini. Ini mengherankan," tambahnya. Ia melukiskan pemandangan ini sebagai wallpaper ubur-ubur.

"Saya belum pernah melihat yang ibarat itu. Saya tak mampu bayangkan bagaimana mereka di dalam air sehingga mampu terdampar serapat itu satu sama lain," paparnya lagi.

Tak Mengkhawatirkan

Ubur-ubur kebiruan ini dikenal sebagai jenis Catostylus mosaicus. Bisa tumbuh sampai mencapai diameter 35 cm dan biasanya tidak berbahaya bagi manusia.

"Mereka biasa ditemukan di Queensland tenggara, New South Wales dan Victoria, Australia," kata Dr Gershwin kepada Steve Austin dari ABC.

"Terdamparnya ubur-ubur ini bukan hal yang mengkhawatirkan bagi lingkungan sekitar. Sebab mereka akan mengering dan kita bahkan tak sadar bahwa mereka pernah ada di situ," kata Steve.

"Justru mengagumkan buat burung-burung dan penyu yang akan memakan mereka," kata Dr Gershwin lagi yang juga menjelaskan kombinasi arah angin utara dan kondisi arus menimbulkan bloom pada ubur-ubur itu.

"Mereka tidak mendamparkan diri ibarat pada sejumlah hewan lainnya. Ubur-ubur tidak ibarat itu," terang Dr Gershwin.

"Mereka tak mampu bernafas di darat. Tapi mereka memang perlu air di sekitarnya untuk mengalirkan oksigen ke kulit mereka. Mereka juga butuh air untuk mendukung tubuhnya sehingga tidak ambruk sendiri," pungkas Dr Gershwin.[]

Sumber : liputan6.com

0 Response to "MasyaAllah, Ubur-ubur Biru Penuhi Pinggir Pantai, Fenomena Setelah 25 Tahun Penelitian"

Post a Comment